- Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah
Dinas Kesehatan Kabuapten Bengkulu Tengah telah melakukan deteksi dini Penyakit tidak menular yang dilaksanakan pada tanggal 18 Mei s.d 18 Juni 2022 terhadap 1694 orang usia produktif berumur 15 sampai dengan 64 Tahun.
Dari hasil deteksi dini Penyakit Tidak Menular yang dilakukan didapatkan masyarakat yang terdiagnosa kurang aktifitas fisik sebanyak 407 orang, sebanyak 808 orang mengkosumsi minyak/lemak berlebih, 777 orang mengkosusmsi gula berlebih, 634 orang terpapar asap rokok, 152 orang dengan hiperglikemik, 781 orang dengan mengkosumsi garam berlebihan , 115 orang merokok, 486 orang dengan prediabetes dan 156 orang dengan hiperkolesterol.
Serta dari 1.694 orang usia produktif berusia 15 sampai dengan 64 tahun yang dilakukan deteksi dini Penyakit Tidak Menular ditemukan kasus orang yang menderita hipertensi sebanyak 618 orang, 19 orang menderita diabetes mellitus, 704 orang dengan obesitas, 1 orang menderita stroke, 1 orang dengan penyakit jantung, 15 orang dengan gangguan penglihatan , 13 orang dengan gangguan pendengaran dan 4 orang menderita asma bronchiale.
Kadinkes Kabupaten Bengkulu Tengah “ Ns. Gusti Miniarti, S.Kep,MH” menerangkan bahwa Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signifkan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi. Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif namun PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini. Dalam menurunkan kasus PTM melalui pengendalian faktor risiko PTM di masyarakat maka diperlukan upaya dan pemahaman yang sama terhadap pembagian peran dan dukungan manajemen program pengendalian PTM.
Beliau juga menambhkan bahwasannya penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah yang semakin mengkhawatirkan bagi dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 41 juta jiwa meninggal setiap tahun akibat penyakit tidak menular. Di Indonesia, penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronis dan diabetes melitus masuk dalam 5 besar penyebab kematian. Setiap tahun jumlah kasus ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya faktor risiko, seperti konsumsi gula/garam/lemak tinggi, merokok, dan rendahnya aktivitas fisik yang berdampak pada sisi ekonomi. Tahun 2020, BPJS Kesehatan menghabiskan 17.05 triliun rupiah untuk pelayanan penyakit tersebut. (p2ptm/Zerly)